blognyaismawati

tempat melepas jenuh dan menyalurkan hobi

Jalan-Jalan Ke Bandung; Kesasar, Kemaleman, Kecapean

2 Komentar

Saya jadi teringat saat pertama kali datang ke kota Bandung. Kejadiannya memang sudah lumayan lama, sekitar tahun 2006 atau 2007, jadi saya perlu memutar memori di otak saya lumayan lama untuk mengingatnya, karena faktor ā€œUā€ kali ya hihihi… Waktu itu baru beberapa bulan saya bekerja di tempat baru. Suasana kantornya akrab dan menyenangkan. Rekan-rekan kerja saya juga asyik dan suka membantu. Kami sering ngobrol dan cerita sana-sini. Sampai muncul ide untuk jalan-jalan bareng, mengisi liburan sekaligus supaya kami lebih saling kenal. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Bandung. Ada salah-satu rekan yang bersedia menyediakan mobil sekaligus menjadi sopirnya. Nah bagus nih, kami tinggal patungan untuk uang bensin dan penginapan.

Hari yang ditunggu tiba. Long weekend waktu itu. Sabtu sore kami yang berjumlah 7 orang berangkat dari Jakarta. Awal perjalanan semua seru-seru aja. Tapi karena long weekend, perjalanan jadi lebih lambat, bertemu macet dimana-mana. Ditambah kami harus mampir untuk mengisi perut di tempat yang juga rame jadi harus ngantri lama untuk mendapat makanan yang kami pesan.

Akhirnya masuk kota Bandung di waktu yang sudah lumayan larut. Karena ga tau persis area yang dituju, akhirnya kami kesulitan mencari tempat menginap. Seingat saya sampe 3 kali kami mendatangi penginapan yang berbeda. Di penginapan pertama kamar sudah penuh. Di penginapan kedua, hanya tersedia satu kamar kosong, kan ga mungkin kami dengan jumlah 7 orang umpel-umpelan di satu kamar. Akhirnya harus cari tempat lain sampai malam kian larut. Tapi akhirnya dapat juga tempat menginap meski hari sudah beranjak pagi buta. Setidaknya ada tempat untuk selonjor kaki setelah cukup lama duduk di dalam mobil.

Perjalanan yang lumayan memakan waktu ini membuat badan saya terasa tidak enak, benar saja, saya masuk angin, hari itu perut saya terasa sangat tidak nyaman. Ah ini lumayan mengganggu. Karena tidur di waktu hampir pagi, rata-rata kami bangun kesiangan. Tapi kami masih semangat mengitari kota Bandung. Di pagi itu kami pergi ke gedung sate yang tak jauh dari tempat kami menginap.

Lumayan rame suasana lapangan di depan gedung sate waktu itu. Ada juga tukang jajanan yang berjejer di pinggir jalan, jadi kami juga sempatkan untuk mengisi perut di sana. Setelah selesai sarapan dan puas menikmati suasana di sekitar gedung sate, salah-satu rekan saya mengajak kami untuk berkunjung ke rumah kerabatnya yang tak jauh dari sana. Saya sih ikut aja, sekalian liat-liat panorama Bandung kan. Hihi..

Menjelang siang kami kembali ke penginapan, rencananya hari ini kami akan mengunjungi factory outlet di Bandung sekaligus membeli oleh-oleh untuk orang-orang di rumah. Setelah itu kami langsung berangkat kembali ke Jakarta. Saya lupa lokasi factory outlet yang waktu itu kami kunjungi, untuk harganya menurut saya sama saja seperti di Jakarta, malah cenderung lebih mahal, ya mungkin karena lokasinya yang strategis jadi harga barang yang dijual juga ikut dinaikkan meski di tempat lain bisa diperoleh dengan harga yang lebih murah.

Selesai berbelanja, eh bukan berbelanja tepatnya, tapi lebih ke window shopping saja šŸ˜‰ kami lanjut ke toko kue brownis Amanda. Sudah pasti yang saya beli kue brownisnya, karena penasaran dengan rasanya yang sudah terkenal dimana-mana. Setelah puas muter-muter dan oleh-oleh sudah di tangan, kami memutuskan untuk pulang ke Jakarta.

Memang perjalann ke Bandung waktu itu kurang maksimal ya. Kami banyak buang waktu untuk muter-muter cari penginapan. Seharusnya semua bisa lebih nyaman, ada beberapa tips yang menurut saya cukup membantu nih ketika akan bepergian ke suatu tempat, terlebih ke tempat yang baru pertama kali didatangi:

  • Antisipasi kemacetan di jalan. Ini penting terutama bila perjalanan dilakukan di akhir pekan, long weekend, atau musim liburan. Meski jarak Jakarta-Bandung tidak terlalu jauh, tapi perjalanan akan makan waktu lebih lama di akhir pekan atau hari libur so sebisa mungkin berangkat lebih awal supaya terhindar terjebak di lalu lintas yang padat tak bergerak.
  • Kenali area yang akan dikunjungi. Tentukan destinasi tempat yang akan dikunjungi, tentukan juga di mana kita akan menginap, kalo bisa kita sudah booking kamar lebih dulu jauh-jauh hari sebelumnya untuk mengantisipasi kehabisan kamar di penginapan. Belajar dari yang saya dan teman-teman alami, kami tidak mengenal area Bandung dengan baik sehingga mengandalkan bertanya pada orang di jalan, masalahnya ketika sudah larut malam akan sulit bertemu orang untuk ditanyai alamat hotel terdekat.
  • Persiapan tetap penting. Meski cuma ke Bandung yang ga jauh dari Jakarta, tetap saja semua perlu dipersiapkan. Mulai dari kendaraan yang akan digunakan, kondisi fisik sebelum menempuh perjalanan, dan persiapan mental juga loh. Kalo udah mumet di jalan, bawaannya emosi aja. Bisa-bisa ketika kesasar n fisik udah kelelahan, kita malah jadi berantem karena saling menyalahkan.

Segitu aja deh cerita saya tentang Bandung. Kalo sekarang Bandung sudah makin terkenal ya, makin banyak bermunculan tempat wisata yang menarik. Sayangnya sekarang domisili saya sangat jauh dari Bandung , tapi semoga kapan-kapan masih bisa main ke kota ini lagi ļŠ

 

“Tulisan ini diikutkan dalam niaharyanto1stgiveaway : The Unforgettable Bandung”

 

banner-ga1

Penulis: Ismawati

Ibu dari dua anak, suka menulis dan belajar masak tapi takut sekali menjadi pikun. Buat saya menulis bukan cuma hobi tapi juga senjata melawan kepikunan :) Semoga apa yang saya tulis ada manfaatnya buat para tamu yang mampir ke sini.

2 thoughts on “Jalan-Jalan Ke Bandung; Kesasar, Kemaleman, Kecapean

  1. Wuih keren ada tipsnya. šŸ™‚
    Makasih sudah ikutan GA saya šŸ™‚

    Suka

Tinggalkan komentar