blognyaismawati

tempat melepas jenuh dan menyalurkan hobi

Sepenggal Kisah Tentang Diriku

13 Komentar

banner2b2

 

Yang namanya manusia selalu punya rencana tentang hidupnya. Sebagin kita mungkin punya rencana untuk kuliah di kampus A, setelah lulus bekerja di perusahaan B, atau tinggal di kota C. Tapi rencana sebatas rencana, kadang kenyataannya bejalan beriringan tapi ada kalanya malah bertolak belakang. Begitu juga yang terjadi pada diri saya.

 

Kenalan dulu yuk… nama saya Ismawati. Saya terlahir sebagai anak ketiga, dengan 2 kakak dan 2 adik. Posisi β€œkejepit” orang bilang. Saya lahir di Jakarta dari keluarga yang sederhana. Saya masih ingat ketika membantu ibu yang nyambi berjualan jamu. Sepulang sekolah saya membantu beliau mengupas kunyit, jahe, serta kencur. Bahan-bahan ini yang akan diparut dan diolah menjadi jamu. Kebayang kan kalo ngupas kunyit, tangan saya jadi seperti apa warnanya… Dulu sempet malu tuh kalau di sekolah tangan saya diliatin sama teman atau ditanya sama guru. Selain berjualan jamu, ibu juga pernah jualan kue-kue di depan rumah. Saya juga pernah membawa kue-kue ini untuk dijual di Pasar Rawabelong.
Sejak awal orangtua selalu mengajarkan ke anak-anaknya kalau sekolah itu penting. Jadi semua anak tetap sekolah meski mereka pontang-panting mencari nafkah untuk bayar uang SPP tiap bulan. Malah pernah loh saya nunggak SPP beberapa bulan dan ga bisa ikut ujian. Ihh.. dulu sih sediiih banget pas kejadian ini, tapi sekarang kalo inget malah jadi senyum-senyum sendiri. Emang ya kejadian yang terasa getir ketika dialami malah jadi kenangan indah ketika diingat kembali.

 

Memasuki tingkat aliyah (SMA), alhamdulillah saya bisa mengajukan beasiswa untuk membantu meringankan biaya sekolah. Dengan modal nilai raport yang lumayan lah, ga jelek-jelek banget, akhirnya saya dapat bantuan dana untuk biaya sekolah.

 

Dari kecil saya memang bercita-cita jadi bu guru. Menurut saya profesi ini ibarat ladang pahala. Apalagi saat di bangku sekolah saya pernah mendengar Pak Guru menjelaskan satu hadits yang isinya tentang amalan yang tidak terputus pahalanya meski setelah seseorang meninggal, salah-satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Guru menjadi sosok yang lekat dengan amalan ilmu. Ia membagi ilmu yang ia tahu kepada anak muridnya. Insyaallah amalan ini akan terus mengalir pahalanya.

 

Jadi mantaplah saya untuk kuliah mengambil jurusan kependidikan Bahasa Inggris di IKIP Jakarta (sekarang UNJ). Saya masuk lewat jalur UMPTN, tanpa ada rencana cadangan untuk kuliah di universitas swasta. Rasanya agak sulit bila harus masuk ke universitas swasta karena biaya yang tinggi. Saya berpikir bila tidak berhasil masuk universitas negeri, ya sudahlah, cukup ambil kursus lalu langsung cari kerja.

 

Lagi-lagi alhamdulillah, saya diterima di universitas negeri pilihan saya. Setelah menjalani kuliah, saya mulai bingung dengan buku-buku yang harus dibeli, ongkos pulang-pergi, dan biaya kuliah tiap semester. Beruntung saya mendapat tawaran untuk mengajar privat. Salah-satu teman yang dulu waktu SMA sering saya bantuin bikin pe-er merekomendasikan saya untuk mengajar di satu bimbingan belajar. Ahh.. ada untungnya juga ya dulu suka bantu temen bikin pe-er 

 

Sayapun menjalani kuliah sambil mengajar. Setelah lulus saya juga sempat mengajar di sekolah. Karena ingin tahu dunia di luar pendidikan, saya coba jadi freelance di sebuah kedutaan besar di Jakarta. Selain juga berharap dapat jodoh orang bule… hihihi…

 

Tapi alih-alih dapat suami bule, saya malah berjodoh dengan pria asal Kendal, Jawa Tengah. Setelah menikah, suami mengajak saya ikut pulang ke kampung dan menetap di sana. Duhh… cita-cita hijrah ke Kanada atau negara-negara Eropa sana, ini malah hijrah ke Kendal… hahaha… tapi emang semua sudah diatur ya, manusia punya rencana, tapi Allah yang jadi sutradara.

Sekarang saya menetap di Kendal dan memiliki dua anak. Selain mengurus anak dan suami, saya freelance menulis artikel. Memang sengaja tidak bekerja di luar rumah untuk saat ini karena saya bukan tipe orang yang bisa membagi waktu antara pekerjaan, rumah, dan keluarga. Anak masih kecil-kecil jadi ya nikmati saja momen bersama mereka, begitu saja pikir saya.

 

Umur blog saya juga masih prematur. Sebenarnya udah lama pengen nulis di blog tapi masih ribet dikejar deadline menulis jadi baru akhir tahun lalu saya mulai nge-blog. Postingan saya juga bukan tentang hal yang serius, lebih ke keseharian saya di rumah bersama anak-anak, ga jauh-jauh dari memasak dan membuat aneka kreasi dari barang yang mudah didapat.

 

Saya baru pertama ini kepoin blognya Mak Ika Puspitasari.. salam kenal ya Mak.. baru satu tahun blognya tapi isinya dah macam-macam ya. Bikin iri deh… blog saya kayanya plain banget, masih harus belajar banyak nh..

 

“Tulisan ini diikutkan dalam Bundafinaufara 1st Giveaway”

 

Penulis: Ismawati

Ibu dari dua anak, suka menulis dan belajar masak tapi takut sekali menjadi pikun. Buat saya menulis bukan cuma hobi tapi juga senjata melawan kepikunan :) Semoga apa yang saya tulis ada manfaatnya buat para tamu yang mampir ke sini.

13 thoughts on “Sepenggal Kisah Tentang Diriku

  1. Salam kenal juga ya mb Isma…pengalamannya banyak ya. Blognya mb Isma juga keren kok.
    Terima kasih sudah ikut Giveaway saya, ya . Semoga beruntung mb Isma πŸ˜‰
    semangat ngeblog

    Suka

  2. hai mbak Isma, slam kenal juga. Wah jadi freelancer artikel juga kayak saya awal2nya tuh. Menurut saya blognya good job πŸ™‚ tinggal mbak update trus. Salam hangat dari Kudus ya mbak…momggo mampir ke lapak saya hehehe
    @cputriarty (follow twiiter n Instagram) πŸ™‚

    Suka

  3. salam kenal mbak isma, keren bisa freelance nulis artikel

    Suka

  4. Perjuangannya terasa mba, pengalamannya luar biasa juga πŸ™‚ wah bhs inggrisnya pastii cas cis cuss heheee

    Suka

  5. wah, Mba Isma lima bersaudara yah? kami juga lima bersaudara Mbak, tapi saya bukan anak ketiga melainkan anak pertama πŸ™‚
    salut sama kehidupan Mbak Isma πŸ™‚

    salam kenal Mbak Isma πŸ™‚

    Suka

  6. Halo mbak Anjar… makasih dah mampir… btw, kok saya klik namanya tapi ga nemu blog mbak Anjar ya…

    Suka

  7. Halo Mba Isma, Kendal deket sama Semarang, bisa dong kapan2 kita kopdar yaaa hehe

    Suka

Tinggalkan komentar