Kemanapun saya pergi, seberapapun indahnya tempat yang saya tuju, tetap ada satu tempat yang saya rindukan. Tempat yang membuat saya nyaman luar biasa. Sebuah tempat yang saya sebut rumah.
Rumah bagi saya bukan sekedar bangunan dengan pintu dan jendela sebagai elemennya. Rumah punya arti lebih luas dari sebuah konstruksi fisik. Rumah ibarat tempat hati saya bernaung.
Rumah saya ukurannya kecil. Saya dan keluarga sudah tinggal di rumah ini kurang lebih 5 tahunan. Bagian teras rumah kami mepet dengan jalan, tak ada cukup ruang untuk banyak tanaman, hanya beberapa pot saja yang saya letakkan di bagian pinggir, di atas saluran air. Masuk ke bagian dalam, akan banyak terlihat cat dinding yang mengelupas. Di musim hujan, atap ikutan bocor. Sebenarnya sudah berkali-kali diperbaiki suami dan bapak tukang tapi tetap saja bocornya tidak hilang, cuma pindah tempat saja. Lama-lama saya jadi terbiasa dengan bocor ini. Anggap saja kegiatan mengepel dan menadah bocor sebagai hobi baru di musim hujan. Belum lagi pintu rumah di cuaca dingin jadi macet susah dibuka, harus ekstra tenaga untuk mendorong saat membuka atau menutupnya.
Kamar tidur di rumah saya cuma muat kasur dan lemari. Cuma kasur loh, tanpa dipannya. Lemarinya pun ukuran kecil saja. Itu juga sudah bikin sumpek, tidak leluasa bergerak. Bagian dapur ukurannya juga super mini. Peralatan masak umpel-umpelan dan disusun ala kadarnya. Kalo dua orang masuk ke dapur, semakin sesak deh jadinya.
Tapiiii… di tempat ini saya merasa bahagia. Ada orang-orang yang saya cintai di dalam rumah ini. Ada suami tercinta yang rela menyicil rumah supaya saya betah tinggal di kota ini dan tidak minta pulang ke tempat asal saya. Ada juga dua makhluk kecil bernama Tsalis dan Lubna. Mereka adalah penyejuk mata saya. Di rumah yang sempit ini kami banyak bercerita, bersenda-gurau, dan tertawa. Main kejar-kejaran dari ruang tamu ke dapur yang jaraknya tak seberapa, guling-guling di kasur sampe jatuh menabrak lemari dan menangis, makan bersama dengan duduk lesehan karena tak ada meja makan di rumah ini, rebutan remote TV karena suami ingin nonton berita tapi anak-anak sukanya nonton kartun, atau sekedar rebahan bareng di kasur dengan posisi berjejer seperti ikan yang sedang dijemur.
Rumah saya juga jarang sekali dalam kondisi rapi. Punya anak balita dan batita yang aktif bereksplorasi membuat benda di rumah tidak bisa lama diam pada tempatnya. Kursi yang digeser-geser, meja yang dipanjat, kasur untuk lompat-lompat, atau gorden untuk peperin kotoran. Bukannya saya malas bersih-bersih, tapi beberapa menit setelah dibersihkan, ruangan sudah berantakan lagi, siklus ini terus berlanjut dan baru berhenti di saat anak-anak tidur.
Tapiii… dimana lagi saya bisa menemukan tempat senyaman ini. Tempat yang hampir selalu saya tinggali 24 jam dalam sehari. Kebahagiaan saya ada di tempat ini. Di sini saya bisa menangis dan tertawa tanpa orang luar tahu. Bangunan ini jadi saksi bisu dari banyak cerita sedih dan lucu.
Meski menjadi ibu rumah tangga yang selalu ada di rumah, saya merasa Bahagia di Rumah. Melulu ada di rumah tidak membuat saya ketinggalan informasi. Banyak konten digital yang informatif yang sekaligus membantu saya menjalankan peran sebagai istri dan ibu, salah-satunya tabloid Nova yang kali ini merayakan “Novaversary” (Ulang tahun Nova ke 28 tahun). Selamat ulang tahun Nova, semoga selalu informatif dan menginspirasi keluarga Indonesia.
April 3, 2016 pukul 11:04 pm
Bahagia jadi ibu ya mbak, dirumah juga udah surga banget.. Saya pun begitu, ketiduran sama anak udah berasa bahagia banget, setelah itu rempong kerjaan rumah hihi
SukaSuka
April 4, 2016 pukul 2:38 am
betul banget mbak… thanks ya dah mampir 🙂
SukaSuka
April 8, 2016 pukul 7:44 am
Apalagi aku mba ruma plus tempat usaha kebayang dong mba gimana berantakannya … tapi disitu yang bikin kangennya home sweet home, main kemana” berapa lamapun selalu ingat n kangen sama rumah 🙂
SukaSuka
April 8, 2016 pukul 7:54 am
gpp mba rumah berantakan yg penting usaha lancar..car.. car.. jd bisa beli rumah baru deh.. aamiin 🙂
SukaSuka
Desember 17, 2016 pukul 5:01 pm
Lagi cari referensi rumah mepet jalan nemu artikel ini…
Ijin niru desain depannya ya Sist, thanks jadi ikut bahagia baca tulisannya
SukaSuka
Februari 17, 2017 pukul 3:42 am
silahkan Bunda, terimakasih sudah mampir.. 🙂
SukaSuka